a firm fondation

Entah dari siapa, aku pernah dengar, ‘bangunlah fondasi yang kuat dari batu-bata yang orang-orang lemparkan kepadamu.’

Kurasa siapapun orang yang mengatakannya, tahu benar bagaimana rasanya disepelekan, dikucilkan, bahkan ditinggalkan. Oleh orang yang memperlakukannya dengan kejam, keji, merendahkan, atau bahkan, oleh orang yang bahkan tidak menganggapnya sama sekali.

Iya, rasanya seperti mereka melemparkan batu-bata tepat ke wajahmu. Sakit, malu, merasa rendah, dan segumpal perasaan negative lainnya.

Rasakan, rasakan semua perasaan itu hingga ke sumsumnya.

Lalu, saat waktunya tiba, pungutlah semua batu-bata itu dengan tangan bergetar namun kuatmu sendiri. Pungutlah semuanya. Pungutlah semuanya hingga tak tersisa sama sekali.

Darisana, kau bisa mulai membangun fondasi yang kuat. Yang tidak bisa dilewati oleh mereka yang telah melemparimu. Fondasi itu, sebuah dinding kokoh perasaanmu. Yang indah, lembut, mengasihi, dan bahagia. Fondasi yang saking setianya, tidak akan merobohkanmu dari singgahsana.

Fondasi kuat yang juga akan menjadi bukti, seberapa kuatnya dirimu.

Selamat berbahagia, wahai aku dimasa depan.

!!keep scrolling. you saw nothing!!

Tahu lagu Coldplay berujudul ‘Fix you’ kan?

Yah, itulah soundtrack hidupku hari ini.

 

“When You love someone but it goes to waste”

 

Bagaimana caranya agar perasaan bisa tidak mengharapkan balasan? Bisakah?

Karena saat ini aku sedang mengharapkan balasan. Lelah rasanya kalau harus terus hanya aku yang menyayangi. Ok, salahkanlah aku yang begitu mudah menyayangi orang-orang disekelilingku, mudah berharap kalau mereka juga akan merasakan dan memberikan hal yang sama.

 

Tak pernah kurasa sebegini sendirian. Ada banyak orang disekelilingku kini, tapi yang kurasakan hanyalah kosong. Melompong. Bagaikan kepompong yang ditinggalkan sang pemilik dan akhirnya melebur bersama angin.