farewell

Your tears tell me everything

But your mouth is shut

Say it

The word goodbye

Tell me clearly so that I can be sure

Tell me more confident so that I know you dont want me any longer

‘I hate you’

You should say that so I understand the pain you just give me

Or ‘go away’

So at least I know what to do

Standing in that road trying to figure it out

Because our farewell seems like illusion to me

Because you just cry and go

Last sunset

Tentu saja harus ada yang disalahkan akan hatiku yang patah ini. Dan posisi itu, kuberikan padamu. Tidak ada lagi yang lebih pantas untuk kusalahkan selain dirimu.

Kau lihat? Kini aku membencimu dari sumsum tulangku. Aku membencimu sampai titik dimana aku benar-benar ingin marah pada dunia. Padamu, yang dulunya adalah duniaku.

Aku benci hingga aku tidak bisa bahkan untuk melihat batang hidungmu ataupun suara dari nafasmu.

Aku. Membencimu. Sebesar itu.

Kini kau adalah sunset yang kuharap tidak muncul lagi lewat sunrise esok hari.

a firm fondation

Entah dari siapa, aku pernah dengar, ‘bangunlah fondasi yang kuat dari batu-bata yang orang-orang lemparkan kepadamu.’

Kurasa siapapun orang yang mengatakannya, tahu benar bagaimana rasanya disepelekan, dikucilkan, bahkan ditinggalkan. Oleh orang yang memperlakukannya dengan kejam, keji, merendahkan, atau bahkan, oleh orang yang bahkan tidak menganggapnya sama sekali.

Iya, rasanya seperti mereka melemparkan batu-bata tepat ke wajahmu. Sakit, malu, merasa rendah, dan segumpal perasaan negative lainnya.

Rasakan, rasakan semua perasaan itu hingga ke sumsumnya.

Lalu, saat waktunya tiba, pungutlah semua batu-bata itu dengan tangan bergetar namun kuatmu sendiri. Pungutlah semuanya. Pungutlah semuanya hingga tak tersisa sama sekali.

Darisana, kau bisa mulai membangun fondasi yang kuat. Yang tidak bisa dilewati oleh mereka yang telah melemparimu. Fondasi itu, sebuah dinding kokoh perasaanmu. Yang indah, lembut, mengasihi, dan bahagia. Fondasi yang saking setianya, tidak akan merobohkanmu dari singgahsana.

Fondasi kuat yang juga akan menjadi bukti, seberapa kuatnya dirimu.

Selamat berbahagia, wahai aku dimasa depan.

I cant

The pen that used to be in your hold
The chair that you used to sat on
Oxigen that we used to shared together
That approaching separation
Will it takes away those memories with you?
I cant even tell if i will get better after tomorrow
The World without you in it
I couldnt even find myself standing for real
Everyday i hide in my blanket
Using sleep to escape reality
Everyday seems so dark
Yet the night seems even darker
I cant.

Snow White

image

A girl Alone in the forest
All the dwarfs has left Died by the aged
An apple in her hand
Poisoned apple, she knew
She can smells it clearly
Given from a very old woman
Once, she met a guy
A prince, very handsome prince from another kingdom
She is happy, undescribable feeling she ever felt
She read that the prince always saves princess, like her
Umm, No, you didnt eat the apple, i cant save you
The prince said. And then go, looking for princess he can saves
Days passed with the cold winter embrace her tighly
Again, She stare at the apple
That poisoned apple
She eat it up, not only a bite, but the whole
She died
And no one ever comeback
But the story is not end up there
She end up meet again with the dwarfs who crawling and cry for her dead
She smiled, i should have eat it sooner

untittled

Because sometimes, love is not enough.
‘We accept the love we think we deserve’ they said
You give a lot and a lot of love while you dont take any.
You dont mind at all
Because you gave it unconsciously. unconditionally
But then at some point
When you lie in an empty room, remaining all alone
All of sudden, you felt miserably unwanted.
You too, wanted to be loved
Wanted to be someone’s love ones.
You are tired.
But not tired enough to keep loving them.
You still are in love
No matter how broken you are, how miserable is it to be in one sided love .
Because once you were fallen, you cant merely get up with your broken heart.

song of love [ part 1 ]

-Westlife “my love”-

An empty street, an empty house
A hole inside my heart
I’m all alone, the rooms are getting smaller.

                Nada membiarkan tetesan air itu mengaliri tubuhnya yang beku. Nyaris mati rasa. Syaraf diseluruh tubuhnya meronta minta diistirahatkan dari siksaan air dingin yang tak hentinya mengguyur. Pantulan profil dirinya menatapnya balik dari cermin yang dia tatap tak bernyawa. Aliran dari matanya menyatu dengan guyuran shower diatas kepala. Membuat aliran itu tak nampak kasat mata. Hanya bengkak dimatanya yang cukup menjelaskan kalau gadis itu sedang menangis tanpa suara.

“Kakakkkkk sedang apa sihhh??? Aku sudah tidak tahannn. Keluarlah cepatt!!” teriak Melody dibalik pintu kamar mandi, tidak peduli kalau kakaknya nanti akan ngamuk karena ritual mengurng diri dikamar mandinya terusik. Habis, dia sungguh-sungguh sudah tidak tahan.

“Kakakkkk dengar tidak sih. Aku tidak mau kelepasan nihh.”

Blak

Pintu terbuka tiba-tiba. Membuat Melody terloncat saking kaget, diiringi dengan pekikak tertahan dari mulutnya. Nada berjalan gontai melewati adik semata wayangnya tanpa sepatah katapun, padahal Melody sudah siap disemprot dengan memasang tangan dikedua kupingnya. Keabsenan amukan kakaknya itu malah membuat Melody menganga dan tidak enak hati.

Seharusnya aku buang air ditetangga saja. Pikir melody dalam hati, mengira Nada masih belum menyelesaikan semedinya. Setahunya kakanya itu memang baru saja putus dari pacarnya. Namanya Rama. Irama Nasution lebih tepatnya. Well, harus Melody akui kalau Rama adalah tipikal pria sempurna. Dan mereka pacaran cukup lama, sekitar nyaris satu tahun, jangka waktu yang lama untuk Nada yang setahu Melody bisa berganti pacar setidaknya sebulan tiga kali.

Iya, sesering itulah Nada putus dan berganti pacar baru. Dia tidak pernah betah pacaran lama-lama dengan pria manapun. Tapi setahu Melody selama ini Nada tidak pernah kedapatan patah hati hanya karena putus cinta. Malah setahun lalu, saat Nada putus dengan pacarnya sebelum Rama, gadis itu malah langsung pergi ke GI demi memburu diskon special Chanel merk kesayangannya.

Tidak pernah tiba-tiba memiliki hobi mengurung diri di toilet dan keluar dalam keadaan gontai seperti ini. Tapi tiap kali ditanya apakah ini karena rama, Nada selalu menjawab bukan, melainkan karena stress dengan kerjaan yang menumpuk dengan deadline mepet. Melody putuskan untuk mempercayainya. Karena toh, selama ini, sejak mereka hanya tinggal berdua didunia ini, tidak pernah ada rahasia diantara mereka.

Buk

Nada menjatuhkan tubuhnya ke kasur empuk kesayangannya. Dengan rambutnya yang masih meneteskan banyak air, dia menutup mata tanpa repot-repot harus menaikan kedua kakinya sempurna ke atas kasur.

Tidur. Nada ingin cepat tidur. Karena hanya tidurlah yang bisa membebaskan hatinya dari sesuatu yang meski tidak ia mengerti, tetap membuatnya prustasi.

Kalau boleh jujur, Nada benci sekali dengan rasa prustasi yang selalu menyerangnya tanpa permisi. Dimanapun, kapanpun. Membuatnya merasa terjepit diruangan sempit.

Ada sesuatu didalam hatinya yang seakan merongrong seluruh perasaan dan emosinya menuju kegelisahan. Seperti sebuah lubang bergravitasi yang menyedot semua energinya dan hanya menyisakan kehampaan. Sebuah kehampaan yang terasa berat.

Mungkin aku hanya lapar. Pikir Nada awalnya. Oleh karena itulah dia menambah porsi semua makannya. Pagi, siang, malam. Dia makan dengan lahap dan rakus.

Tapi lubang itu masih terasa.

Mungkin, karena aku belum membeli tas tangan chanel edisi summer tahun ini.

Dia pun segera meluncur ke store Chanel dan membeli 2 tas edisi terbatas itu. Tapi hatinya tetap tidak terpuaskan.

Barulah saat dia berada dibawah guyuran air dingin setiap pagi dan malam kalai ia membersihkan badan. Hatinya terasa sedikit ringan, dengan meluncurnya air mata yang tidak dia ketahui penyebabnya. Nada tidak peduli, yang jelas dia merasa sedikit ringan. Kehampaan yang sedikit ringan.

 

Hangatnya pagi membelai mata Nada dan membuatnya terbuka. Gadis itu mandi, bersiap-siap lalu pergi ke kantor. Melanjutkan aktifitasnya seperti biasa.

Diperjalanan ke pusat perkantoran paling sibuk di jakarta itu, gadis ini mendapat pesan dari melody bahwa ia meninggalkan dress yang akan dia kenakan.

Shit, aku lupa! Makinya dalam hati. Hari ini adalah hari yang paling penting untuknya. Peluncuran sebuah majalan fashion baru bernama curve. Yang berhasil Nada dan Leony rekan kerjanya wujudkan. Yang telah mereka kerjakan mati-matian, membuat proposal perencanaan sampai proposal operational yang mereka presentasikan didepan seluruh dewan Majalah dimana ia bernaung sebagai kepala rubik wanita. Akhirnya ia dan Leony akan menjadi founder majalah mereka sendiri. Walau, well, mereka tidak memiliki saham cukup banyak disana.

Akhirnya Nada menyuruh Melody untuk mengantar dress YSL itu kekantor sepulang sekolah. Karena dijalanan macet ini, sama saja artinya dengan bunuh diri kalau Nada memutuskan untuk putar balik.

Gadis itu berjalan dengan penuh percaya diri, seperti biasa. Dagunya terangkat tinggi dengan senyum elegan menghiasi wajah ovalnya. Disepanjang lorong kantor, beberapa orang yang ada di teamnya menyapa dengan senyum cerah.

Langkah gadis itu melambat diujung lorong. Matanya menangkap sesosok pria jangkung dengan kamera dilehernya tengah mengobrol dengan Stella, seorang model pendatang baru yang akan teken kontran dengan Curve untuk edisi pertama mereka. Nada menyipitkan mata.

“Ah, Ka Nada!” Seru Stella, menyadari kehadiran Nada.

“Hai, stella,” nada tersenyum ramah. Ujung matanya menangkap tatapan pria jangkung itu.

“Well, i gotta go.” Ucap pria itu menunjuk kameranya, sebagai isyarat kalau dia harus segera memulai pekerjaannya.

“Mm.. selamat pagi, Bu.. Nada.” Sapa Rama dengan suara profesional, Nada hanya menaikan sebelah bibirnya. Walau ujung matanya masih gencar mengikuti langkah Rama yang berjalan menuju studio mereka tak jauh dari pintu ruangan Nada diujung kiri kantor mereka.

“Kak, isnt he’s hot.” Bisik Stella ditelinga Nada. Nada memicing ke arah teman adiknya ini.

“Are you kidding me?” dengusnya lalu berjalan cepat menuju ruangannya dengan hati kesal.

Hot? You are blind, stella. He’s sucks! Racaunya tanpa suara.

 

To be continued…

[ JAKARTA BARAT ] LOKER PT SILVER ASNAMA ( Sales Eksekutif )

GS[ JAKARTA BARAT ] LOKER PT SILVER ASNAMA ( Sales Eksekutif )

[ JAKARTA BARAT ] LOWONGAN KERJA PT SILVER ASNAMA ( Sales Eksekutif )
Jl Latumenten Komplek Grogol Permai D 25, Grogol Jakarta barat

Kami PT SIVER ASNAMA www.silverasnama.com bergerak dibidang accesories ponsel (Anti gores).
Membutuhkan :
Sales Eksekutif untuk melobi dan memaintain calon dealer dan dealer.
Peryaratan :
1. Pria
2. Kendaraan sendiri
3. Punya sim C
4. Siap dan mau bekerja keras
5. Diutamakan bedomisili di Jakarta barat
GAPOK Rp 2,8 jt

Kirimkan lamaran dan CV lengkap ke dewimurni161293@gmail.com

[ JAKARTA BARAT ] LOWONGAN KERJA PT SILVER ASNAMA ( Team Leader )

GS

[ JAKARTA BARAT ] LOWONGAN KERJA PT SILVER ASNAMA ( Team Leader )
Jl Latumenten Komplek Grogol Permai D 25, Grogol Jakarta barat

Kami PT SIVER ASNAMA www.silverasnama.com bergerak dibidang accesories ponsel (Anti gores).
Membutuhkan :
Team Leader
Peryaratan :
1. Pria Max 28 thn
2. Min SMU
3. Punya kendaraan sendiri
4. Punya sim C
5. Bersemangat tinggi dan mau bekerja keras
6. Belum menikah diutamakan
7. Dapat berkomuniasi dengan baik
8. Mengenal Wil Jakarta dan sekitarnya.
9. Hari Kerja Senin-sabtu
Gapok 2,4 ++

Kirimkan lamaran dan CV lengkap ke dewimurni161293@gmail.com